Friday, June 16, 2017

Perkembangan Bahasa Gaul di Indonesia

Bahasa Indonesia menjadi bahasa pokok warga Indonesia karena di Indonesia sendiri terdapat beragam suku dan bahasa daerah.Bahasa Indonesia tidak hanya seperti itu-itu saja,dimana bahasa Indonesia sebenarnya selalu mengalami perkembangan dalam bahasa nya,contoh yang saya ambil adalah bahasa gaul dimana bahasa ini terus berkembang pesat yang hampir semua kalangan menggunakannya.
 
Bahasa gaul adalah ragam bahasa Indonesia nonstandar yang lazim digunakan di Jakarta pada tahun 1980-an hingga saat ini menggantikan bahasa prokem yang lebih lazim dipakai pada tahun-tahun sebelumnya. Ragam ini semula diperkenalkan oleh generasi muda yang mengambilnya dari kelompok waria dan masyarakat terpinggir lain. Sintaksis dan morfologi ragam ini memanfaatkan sintaksis dan morfologi bahasa Indonesia dan dialek Betawi.
 


Akar dari bahasa gaul adalah bahasa prokem. Kata prokem sendiri merupakan bahasa gaul dari preman. Bahasa ini awalnya digunakan oleh kalangan preman untuk berkomunikasi satu sama lain secara rahasia. Agar kalimat mereka tidak diketahui oleh kebanyakan orang, mereka merancang kata-kata baru dengan cara antara lain mengganti kata ke lawan kata, mencari kata sepadan, menentukan angka-angka, penggantian fonem, distribusi fonem, penambahan awalan, sisipan, atau akhiran. Masing-masing komunitas (daerah) memiliki rumusan sendiri-sendiri. Pada dasarnya bahasa ini untuk memberkan kode kepada lawan bicara (kalangan militer dan kepolisian juga menggunakan). 
 
Contoh yang sangat mudah dikenali adalah dagadu yang artinya matamu. Perubahan kata ini menggunakan rumusan penggantian fonem, dimana huruf M diganti dengan hurf D, sedangkan huruf T dirubah menjadi G. Sementara huruf vokal sama sekali tidak mengalami perubahan. Rumusan ini didasarkan pada susunan huruf pada aksara jawa yang dibalik dengan melompati satu baris untuk masing-masing huruf. Bahasa ini dapat kita jumpai di daerah Yogyakarta dan sekitarnya.
 
Dewasa ini, bahasa prokem mengalami pergeseran fungsi dari bahasa rahasia menjadi bahasa gaul.
 
Bahasa gaul memang sebuah bahasa yang fenomenal sekarang ini. di wilayah Indonesia bahasa gaul di satu tempat berbeda dengan bahasa gaul di tempat yang lain, kelompok yang satu berbeda dengan kelompok yang lain. bahkan, kamus bahasa gaul yang ditulis oleh Debby Sahertian dan Moammar Emka berbeda. bahasa gaul yang ditulis oleh Moammar Emka lebih mudah dimengerti dari pada bahasa gaul yang ditulis oleh Debby Sahertian EMBER...., menurut saya Bahasa gaul yang di tulis oelh debby sahertian lebih banyak digunakan oleh kaum-kaum waria ataupun para pekerja salon ya bo... sutralah, sedangkan yang ditulis oleh moammar emka lebih universal. Harri Rusli makan kedondong ya harus dong!!!!!
 
Selain itu, hampir setiap daerah mempunyai bahasa gaul sendiri-sendiri seperti jogja yang sudah dicontohkan oleh M. Rini. di SURABAYApun mempunyai bahasa gaul tersendiri seperti mokong (ngeyel), ebes (bokap), memes (nyokap), raijo (uang), daroja (sepeda), dan sebagainya. Sedangkan yang lainnya, walikan diambil dalam bahasa yang sebenarnya Misalnya, kadit itreng (tidak ngerti), nakam (makan), nganal (laki-laki), kodew (perempuan), dan silup (polisi). lalu di LAMPUNG (kebetulan teman dekat saya orang lampung dan saya belajar bahasanya), bahasa gaul mereka cukup unik yaitu dengan mengambil satu silabel/suku katanya saja, contoh kata "makan" hanya diambil "mak", lalu disetiap satu suku kata tersebut sebelum dan sesudahnya diberi kata "le" contohnya "le-mak-le" untuk kata makan. "le-sud-le" untuk kata sudah. kalau mau bertanya "sudah makan apa belum?" jadi harus bicara lesudlelemakleleaplelebelle? dan menjawab sudah "lesudle" yang artinya "sudah" 
lalu saya telusuri dengan bicara lebih jauh dengan mereka ternyata tujuan mereka yaitu bahasa yang rahasia tidak semua orang harus tahu hanya kalangan mereka sendiri saja yang tahu. ini seperti bahasa yang dipakai oleh kaum waria hanya mereka saja yang tahu sebelum akhirnya menyebar menjadi bahasa gaul.

No comments:

Post a Comment