Thursday, December 9, 2010

Awas! Siomay dan Bakso Berbahan Baku Ikan Sapu-sapu


Seperti kebiasaan saya dan keluarga, di setiap minggu pagi saya menyempatkan diri berolahraga santai dengan jalan santai mengelilingi Setu (kolam besar), tak jauh dari tempat tinggal saya di daerah Depok. Satu putaran pun saya lahap, rasa capek pun terasa, hingga akhirnya saya menuju sebuah tempat duduk tak jauh dari kanan (pintu air) setu tersebut. Sambil minum sebotol aqua saya menikmati alam pemandangan setu yang cukup indah, apalagi disana banyak sekali “bebek-bebekan” yang sedang diparkir.
Sejurus kemudian pandangan mata saya tertuju kepada seorang pencari ikan di tepi setu, dekat kanal air. Naluri dan insting keingintahuan saya pun bereaksi untuk sekedar mencari tahu aktifitas apa yang dilakukan bapak tersebut. Feeling saya menduga, “pasti mereka mencari ikan”. Akhirnya denga santai saya menuju lokasi si Bapak yang sedang asyik menjala. Ketika si bapak selesai menyebar jala, saya pun secara langsung menyapa nya dengan kalimat “Pa kabar pak? Wah banyak nih ikannya”. Beliau pun langsung menjawab, “Lumayanlah”.
Saya pun melanjutkan rasa penasaran saya dengan bertanya, “boleh nggak pak lihat hasil ikan tangkapannya”. Dia menjawab, “boleh saja”. Secara spontan saya pun langsung melongok ke ember besar yang ada di samping bapak tadi. Begitu saya buka, “ya allah…kok bukan ikan biasa ya…..lho ini kan ikan sapu-sapu!!!!!!”. Saya benar-benar kaget dan penasaran, “bukannya ikan sapu-sapu ini tidak layak dikonsumsi karena memang pemakan sisa-sisa kotoran di kolam atau sungai?”
Saya tahu saya kaget tapi saya sadar saya tidak boleh menunjukkan ekspresi kekagetan saya kepada si bapak. Saya akhirnya berfikir keras bagaimana cara menanyakan, kenapa kok ikan gabus yang dicari nya dan bukan ikan lain. Lantas saya Tanya, “wah banyak juga ya pak hasilnya, udah dapat berapa emberpak? Dia menajwab,” lumayan udah dapat 2 karung goni besar….tuh ada di pojokan”. Saya benar-benar kaget karena banyak sekali ikan yang berhasil ditangkapnya.
Lalu saya bertanya lagi, “ikan ikan ini mau dijual dimana? Dan buat apa sih pak?”. Dia ;angsung menjawab spontan, “ikan ini sudah ada yang pesan mas, nanti akan ada yang dating mengambilnya. Ikan ini dipakai untuk campuran “SIOMAY”, kadang “BAKSO”, dan beberapa jenis makanan lainnya yang berbahan baku ikan. Ya biasalah untuk campuran, agar lebih murah modalnya”.
Beliau pun langsung cerita,”coba mas bayangin, kalo pedagang SIOMAY menggunakan bahan bauk asli seperti ikan tuna…berapa modalnya…ikan tuna kan mahal. Jadi sebagai campurannya ya ikan sapu-sapu ini. Ikan sapu-sapu dagingnya sama dengan daging ikan tuna”.
Mendengar penuturan polos si bapak ini, saya benar-benar merinding karena selama ini saya sering makan siomay dan bakso. “apa iya bakso dan siomay yang selama ini saya makan berbahan baku ikan sapu-sapu?????? Saya benar-benar tidak pernah menduga sebelumnya.
Saya pun berjanji dalam hati untuk senantiasa ekstra hati-hati bila ingin makan bakso atau siomay atau sejenisnya, terutama bila membelinya di jalanan yang tidak diketahui pasti siapa penjualnya………hiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiii…. Yang pasti perilaku kurang terpuji seperti ini banyak terjadi di masyarakat…bahkan mungkin disekitar lingkungan kita.
Maka dari itu, saya secara spontan ingin menuliskan pengalaman ini untuk sekedar berbagi dengan kawan-kawan dan pembaca lainnya agar juga bisa berhati-hati mengkonsumsi makanan sejenis bakso dan siomay yang dijual di jalanan karena bila bahan baku yang dipergunakannya berasal dari ikan sapu-sapu maka factor hiegenisnya tidak akan terjamin, kesehatannya juga sangat diragukan dan kemungkinan memiliki efek samping yang berbahaya sangatlah besar sekali.
Semoga pengalaman ini bermanfaat bagi semuanya. Amien

narasumber : Sholehudin A.aziz

No comments:

Post a Comment