Tuesday, November 30, 2010

Economies of the Commons 2: Death Knell for Open Politics

open source, pemerintahan yang terbuka, budaya terbuka - sebagai Nate Tkacz, PhD di University of Melbourne menunjukkan dalam ceramahnya pada Ekonomis Konferensi Commons, mana-mana dari 'keterbukaan' sebagai kategori master politik dalam budaya jaringan berubah menjadi multidimensi, dan bahkan lebih kepada sebuah istilah politik dalam perdebatan pada bebas dan terbuka. Dengan mengacu pada pengertian sejarah keterbukaan, Tkacz membuat beberapa pernyataan penting pada fungsi yang terbuka dengan terutama membahas itu atas dasar kerja Karl Popper tentang "Masyarakat Terbuka dan Musuh nya".
bunga Penelitian Nate Tkacz terletak dalam menyelidiki dinamika politik Terbuka Proyek, yang proyek dipengaruhi oleh prinsip-prinsip dan model produksi Bebas dan Open Source Software, tetapi diterjemahkan ke dalam domain yang berbeda. Ketika membuat referensi untuk Popper, ia memperkenalkan pemikiran dari 'terbuka' yang terhubung ke politik dan pemahaman massa.Karl Popper, yang mengacu pada masyarakat terbuka sebagai bertentangan entitas untuk totalitarianisme, menemukan hubungan yang dekat dengan ekonomi Friedrich Hayek, yang menyatakan bahwa desentralisasi pasar sangat penting sebagai ketidakmampuan untuk memastikan keterbukaan pengetahuan yang diperlukan sebagai lawan yang direncanakan ekonomi.
'Keterbukaan' Sementara menjadi sumber istilah dan membuka politik model membuat hal-hal dan landasan ide, ada perbedaan bermasalah antara konsep masyarakat terbuka terbuka dan hidup.Seperti neoliberalisme diantar dengan 1980-an dan ide-ide persaingan terbuka, standar terbuka dan pasar terbuka lebih dari sebelumnya pada kedepan, konsep keterbukaan ini juga diterapkan pada Internet yang akhirnya berubah ini hype liberalisme terhadap model kekayaan intelektual yang akan menutup lingkungan dan bertentangan dengan 'open'.
Ketika menguraikan berbagai jenis 'open', Nate Tkacz mengajukan pertanyaan yang merupakan pusat untuk-Nya bicara: Bagaimana bahkan dimungkinkan untuk mengkritik 'terbuka'?Ketika berpikir terbuka menjadi oposisi terhadap totalitarianisme dan dihubungkan untuk membuka sistem kehidupan, pertanyaan ini tampaknya paradoks ketika mencoba untuk mengkritik itu.Namun, istilah ini dapat digunakan dalam cara yang berbeda dan dengan gerakan yang berbeda. Untuk menggambarkan sifat politik terbuka, Tkacz menggambarkan beberapa kelompok yang semuanya didasarkan pada transparansi dan ide yang bebas dan terbuka: Google, Mark Zuckerberg, Barack Obama, Lawrence Lessig dengan ide budaya bebas, Hardt dan Begri dan Tea Party sebagai Gerakan Open Source. Sebagai kesimpulan, sifat paradoks yang terbuka adalah bahwa masyarakat terbuka tidak terbuka pula, tetapi juga sisi politik dan konflik.

No comments:

Post a Comment